May 01, 2012

Modus Anomali (2012)


Modus Anomali (2012)


Directed : Joko Anwar
Release : 26 April 2012

Casts :
Rio Dewanto
Hannah Al Rashid
Surya Saputra
Marsha Timothy



Beberapa tahun belakangan ini, sulit sekali menemukan film dalam negeri yang bagus dan berbobot. Hampir 90 persen film-film di negeri ini dihiasi dengan film yang asal jadi tanpa cerita yang bagus. Untungnya ditengah "hancur"nya film-film dalam negeri, ada beberapa sutradara yang memang berniat untuk membuat film bagus. Salah satunya Joko Anwar yang memang sangat kuat idealismenya dalam membuat film. Setelah sukses dengan Pintu Terlarang di tahun 2009, tahun 2012 ini Joko Anwar merilis Modus Anomali. Dalam film ini, Joko masih bekerjasama dengan Sheila Timothy seperti di Pintu Terlarang.

Bulan Juli 2011 lalu, Modus Anomali memenangkan penghargaan Bucheon Award di ajang Network of Asian Fantastic Films (NAFF) yang merupakan bagian dari Puchon International Fantastic Film Festival di Korea Selatan. NAFF adalah ajang pitching dan market untuk proyek-proyek film yang akan diproduksi yang dihadiri oleh para produser, distributor, dan investor film dari mancanegara. Dan, pada Maret 2012 lalu, Modus Anomali telah melakukan world premiere di South By Southwest Film Festival (SXSW), festival film terbesar kedua di Amerika Serikat yang diselenggarakan di Austin, Texas.

Modus Anomali berkisah tentang seorang pria (Rio Dewanto) yang sedang berlibur dengan isteri dan kedua anak mereka di hutan. Mereka dikejutkan dengan kedatangan seorang tamu tak diundang.Sebelum pria itu menyadari apa yang terjadi, ia mendapati dirinya terpisah dari keluarganya. Pria itu pun harus menyelamatkan keluarganya yang hilang dari tamu tak diundang tersebut.

Bagi penggemar film bergenre thriller, film ini memang sayang untuk dilewatkan. Apalagi film ini adalah buatan anak negeri yang sepatutnya membuat kita bangga karena masih ada segelintir orang yang peduli akan nasib perfilman di negeri ini tanpa harus memikirkan segi komersialitas. Sayangnya, film-film yang bagus dengan cerita berbobot, malah sepi penonton. Seperti minggu kemarin (29 April 2012), waktu aku nonton Modus Anomali, penontonnya bahkan nggak nyampe 20 orang. Padahal saat itu weekend. Miris!

Film ini memang terkesan berat dan membuat kita berpikir dan bukanlah tipikal film kesukaan masyarakat awam di negeri ini. Dari opening scene saja, kita sudah diajak untuk berpikir dan terus berpikir. Tapi menuju pertengahan film, mulai muncul titik terang apa maksud film ini, terutama buat penggemar film-film Joko Anwar. Ada sedikit kemiripan dengan Pintu Terlarang, walau akhirnya kita harus mengakui kalau kita dijebak oleh Joko dengan twist-twist yang dihadirkan. Memang, genre seperti Modus Anomali ini cukup banyak di genre thriller model begini, tapi tetap ada sesuatu yang membuat kita jadi kesal sendiri karena jebakannya. Di satu sisi, kita terlihat 'menang' karena bisa menebak ceritanya di bagian tengah - yang  memang entah disengaja atau tidak - namun kecolongan lagi hingga menjelang ending dan sayangnya terasa datar di ending. Aku malah bergumam, "Loh, gini doank endingnya?". Tidak mengesankan di ending namun malah memberi kesan mendalam di bagian-bagian tertentu dengan twist yang mengecoh.

Untuk urusan akting, bolehlah mengacungi jempol buat Rio Dewanto yang mengerahkan segenap kemampuannya untuk berakting. Untuk pemain lainnya, walau tidak mendapat porsi akting yang banyak, tapi cukup membuat ceritanya hidup. Mungkin hanya aksen English-nya saja yang terdengar sedikit aneh. Tapi masih bisa dimaklumi dan terdengar cukup lumayan. Oh, ya film ini memang menggunakan bahasa Inggris di semua dialog. Tentu saja, jadi membuat film ini terkesan berbeda.

Untuk gambar dan suara scoring yang dihasilkan juga bagus. Scoring musiknya dibikin oleh Aghi Narottama, Bemby Gusti, Ramondo Gascaro yang juga membuat scoring di Janji Joni dan Pintu Terlarang. Bahkan ketika menonton di bioskop, ada sensasi tersendiri mendengar suara-suara di segala sisi yang membuat kita seolah-olah sedang berada di hutan beneran. Rasa ketakutan seolah menyelimuti dan membuat kita merasakan apa yang dirasakan oleh sang pria di tengah hutan sendirian di kejar sang pembunuh. Sedangkan untuk soundtrack lagunya yang dinyanyikan oleh Sore berjudul Bogor Biru pun enak didengarkan.

Akhirnya, film ini patut untuk ditonton dan diberi apresiasi karena merupakan buatan anak negeri yang masih peduli akan film-film berkualitas. Semoga masih banyak film-film bagus seperti Modus Anomali di masa mendatang.





2 comments:

Blenk Ilustrator said...

Girl, menurut saya ini film Joko Anwar yang paling baik setelah Pintu Terlarang. Menurut saya endingnya dibuat seperti itu supaya penonton lebih penasaran apakah film ini ada kelanjutannya atau nggak. Meskipun sebenarnya Joko Anwar belom ada niat buat nerusin Modus Anomali lainnya.

Apa kamu punya akun sosmed? Mari berkawan. Ini akun Twitter saya: @blenkilustrator

Radira said...

Sepertinya kita nggak sependapat, nih karena Pintu Terlarang lebih bagus dari Modus Anomali IMO :)

Akun twitternya udah saya follow ya >> @jengkelinih

Thanks udah mampir dan komen (maaf baru baca komennya :D)

Translate

Waiting Lists

Sur mes lèvres.jpg Dark, brown-tinted and horror-themed image of a man in an asbestos-removal suit (to the right side of the poster), with an image of a chair (in the middle of the image) and an image of a large castle-like building at the top of the image. The text "Session 9" is emboldened in white text in the middle of the image, and near the bottom of the image is written, "Fear is a place." Lisbeth Salander with Mikael Blomkvist The Girl Who Played with Fire.jpg Page turner.jpg Le trou becker poster3.jpg Nightwatch-1994-poster.jpg Headhunter poster.jpg On the Job Philippine theatrical poster.jpg The Song of Sparrows, 2008 film.jpg The-vanishing-1988-poster.jpg Three Monkeys VideoCover.png