March 10, 2014

The Bothersome Man | Den Brysomme mannen (2006)


The Bothersome Man (2006)






Andreas (Trond Fausa Aurvag), lelaki berusia 40 tahun, turun dari bus dan tiba di sebuah tempat antah berantah, tanpa ingat sedikit pun kenapa dia bisa tiba di tempat tersebut. Lalu dia dibawa ke sebuah kota dan segera diberi pekerjaan, sebuah rumah dan mendapatkan seorang pacar, Anne Britt (Petronella Barker) di kota baru tersebut. Kota yang bersih, efisien dengan orang-orang yang ramah dan selalu tersenyum, malah membuat Andreas merasa tidak nyaman. Dia merasa ada sesuatu yang salah tentang kota ini. Dunia baru di kota yang dia diami tersebut sama sekali tanpa emosi. Orang-orang hanya terobsesi dengan dekorasi interior di pesta makan malam yang aneh, Andreas bahkan tidak mabuk meski telah minum banyak, makanan sama sekali tanpa rasa, sex pun tidak senikmat yang dipikirkannya. Merasa tidak bahagia dan frustasi, dia pun melakukan affair dengan teman sekantornya, Ingeborg (Birgitte Larsen). Namun hal itu tak juga membuatnya merasa lebih baik. Andreas merasa hidupnya yang sempurna tersebut hampa. Dia bertanya-tanya dimana dia sebenarnya berada? Andreas bertekad untuk melarikan diri, tetapi tidak menemukan ada jalan keluar dari kota tersebut. Akhirnya ia bertemu Hugo (Per Schaaning), yang menemukan celah di dinding ruang bawah tanah miliknya. Suara musik yang indah terdengar dari celah tersebut. Mungkinkah suara tersebut mengarah ke dunia lainnya? Sebuah rencana baru untuk melarikan diri pun akhirnya muncul di benak Andreas.

Film ini dibuka dengan scene Andreas berdiri di platform kereta api bawah tanah dengan wajah kelihatan tidak bahagia. Yang didengarnya hanyalah suara ciuman sepasang kekasih tak jauh dari tempat dia berdiri. Adegan ini berlangsung sekitar satu menit lebih. Karena tidak sanggup lagi, dia pun melompat ke platform. Setelah itu adegan pun berganti ke kehidupan baru Andreas yang tampak sangat sempurna, namun dia sendiri merasa hampa dan kosong. Seketika kita pun jadi bertanya-tanya, apakah Andreas sedang berada di akhirat ataukah dia terjebak dalam mimpi buruknya sendiri? Jika memang dia berada di akhirat, maka akhirat tersebut adalah tempat tanpa takut, tanpa kemiskinan, tidak ada gairah besar, tidak ada makanan yang enak, tidak ada sukacita, orang hidup bahagia bebas dari kemiskinan, penderitaan atau kematian, dimana semuanya tertata rapi dan menyenangkan. Andreas sama sekali tidak bisa keluar dari dunia ini meski telah berusaha bunuh diri berkali-kali. Dia terjebak di dunia tersebut dan tak bisa kembali ke dunianya yang dulu.

Dengan plot cerita yang membingungkan dan penuh keabsurdan, buat sebagian orang film ini jadi terkesan sulit untuk dinikmati. Namun, film ini memiliki atmosfir yang hebat. Ya, Den Brysomme Mannen memang sebuah film black comedy surreal yang penuh dengan keabsurdan. Film ini sekilas mengingatkan saya pada Kontroll yang sama-sama menampilkan setting yang indah dengan simbol-simbol yang berbicara. Bahkan scene ketika Andreas berada di terowongan kereta api, persis seperti scene yang dilakukan Bulcsú di Kontroll. Lewat film ini, sang sutradara Jens Lien sepertinya ingin menyindir kita semua tentang gaya hidup saat ini, dimana kehidupan yang terlihat sempurna tersebut – khususnya untuk kaum konsumtif - sebenarnya hambar, kosong dan menghilangkan esensi sebenarnya tentang makna hidup, kehidupan sebelumnya yang pernah dijalani. Dengan sindiran satirnya tersebut, film ini penuh dengan kefrustrasian dan kesedihan, namun disajikan dengan bumbu komedi, lebih tepatnya black comedy sehingga terkadang tanpa sadar kita sebagai penonton menjadi cengar-cengir sendiri melihat beberapa adegan sindiran yang ditampilkan.

Trond Fausa Aurvaag–lah yang sukses menjadikan film ini semakin menarik. Dia adalah aktor yang tepat untuk memerankan karakter Andreas yang kebingungan dan bothersome. Petronella Barker dan Birgitte Larsen yang memerankan dua karakter sentral wanita di film ini, juga memainkan perannya dengan sangat bagus. Akhirnya, Den Brysomme Mannen merupakan sajian yang stylish, penuh sindiran satir lucu tentang efek dari masyarakat konsumtif saat ini.





Title: Den Brysomme mannen / The Bothersome Man | Genre: Comedy/Drama/Fantasy | Director: Jens Lien | Release dates: 26 May 2006 | Running time: 95 minutes | Country: Norway | Language:  Norwegian | Starring: Trond Fausa Aurvåg, Petronella Barker, Per Schaaning, Birgitte Larsen, Johannes Joner | IMDb | Rotten Tomatoes













March 09, 2014

Dogtooth | Kynodontas (2009)


Dogtooth (2009)





Sebuah keluarga yang terdiri dari tiga orang anak yang telah remaja - seorang anak lelaki dan dua anak perempuan - terlihat seperti keluarga normal lainnya. Kenyataannya, ketiga remaja yang terdiri dari si sulung (Aggeliki Papoulia), si tengah (Christos Passalis) dan si bungsu (Mary Tsoni) tersebut terisolasi dari dunia luar, seolah-olah berada di planet lain. Ketiga remaja tersebut dilarang keluar dari lingkungan rumah - yang jauh dari kota dan dikelilingi pagar tinggi di sekelilingnya - dengan mendoktrin bahwa dunia luar adalah dunia yang kejam. Ketiga remaja tersebut menghabiskan waktu dengan mendengarkan kaset buatan sendiri yang mengajarkan mereka kosa kata dengan makna yang berbeda dari makna sebenarnya, seperti "sea" yang bermakna large armchair atau "zombie" yang berarti little yellow-flowers. Hidup terisolasi dari dunia luar membuat ketiganya bereaksi secara tidak normal seperti orang kebanyakan. Satu-satunya yang berhubungan dengan dunia luar hanya sang ayah (Christos Stergioglou). Sedangkan Christina (Anna Kalaitzidou), merupakan satu-satunya orang luar yang masuk ke keluarga tersebut, dibayar untuk melayani sang anak lelaki dalam masalah hubungan seksual. Tujuan sang ayah mengisolasi ketiga anaknya dari dunia luar supaya mereka terhindar dari pengaruh buruk dunia luar. Saat yang tepat untuk mereka boleh keluar meninggalkan rumah adalah ketika gigi taring mereka tanggal dan tumbuh kembali. Hal itu menjadi pertanda kedewasaan mereka yang telah siap menyambut kejamnya dunia.

Membaca sinopsisnya saja, menurut anda cerita film ini menarik bukan? Ya, memang Kynodontas yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi Dogtooth ini, memang menyajikan alur cerita yang menarik dan unik. Tapi sayangnya, ternyata plot ceritanya tidak orisinal. Walaupun sang sutradara sendiri tidak mengakui secara pasti, namun banyak yang mengatakan bahwa ide ceritanya mirip dengan The Castle of Purity. Saya belum menonton The Castle of Purity, tapi gara-gara ini jadi penasaran dan ingin menontonnya.
Kita tahu bahwa tempat teraman di dunia ini dari dunia luar adalah ketika bersama dengan keluarga, namun Kynodontas malah sebaliknya, mengajarkan tentang rasa ketakutan ketika bersama keluarga dan menyajikan kisah satir tentang struktur sebuah keluarga. Dan karena hal tersebut, saya pribadi jadi tertarik dengan sudut pandang orang tua ketiga remaja yang terisolasi di film ini, yang berpikir bahwa dunia luar berbahaya bagi sang anak. Unfortunately, sang orang tua malah 'kelewatan' dalam mendidik anak-anaknya, yang malah didikannya terlihat seperti mendidik hewan peliharaan. Bahkan ada adegan dimana anak-anaknya diajarkan menggonggong layaknya seekor anjing penjaga ketika melihat ada sesuatu yang asing atau aneh. Memang, banyak hal aneh, tabu dan kontroversi dalam adegan-adegan di film ini. Namun, semuanya terlepas dari sudut pandang masing-masing penontonnya. Saya pribadi menganggap beberapa adegan tersebut sebagai art; something unique and beautiful. 

Peran serta para pemainnya yang mampu berakting dengan baik dan natural, menjadikan film ini semakin menarik untuk ditonton. Karakter sang ayah yang menjadi 'dewa' dalam keluarga di film ini, menjadi sosok yang sebenarnya cukup mengerikan. Dan aktor gaek Christos Stergioglou memerankannya dengan sangat baik. Karakter sang ibu diperankan oleh Michelle Valley. Sedangkan karakter anak-anaknya yang diperankan oleh Aggeliki Papoulia, Mary Tsoni, dan Christos Passalis, bukan diperankan oleh aktris/aktor yang mempunyai pengalaman di dunia akting, tapi mereka membuktikan bahwa mereka bisa berakting dengan bagus.

Kynodontas dengan alur ceritanya yang tidak biasa tersebut, tentu membuat penonton kebingungan dan penasaran bertanya-tanya terus tentang maksud dari film ini. Belum lagi, tiap karakternya juga misterius, tanpa diberi nama alias anonim. Karena itu, kesabaran sangat dibutuhkan untuk menikmati film ini. Tapi percayalah, keseruan akan anda dapatkan pada akhirnya. Namun, ini bukanlah film yang bisa dinikmati oleh semua orang. This is a difficult movie to watch.







Title: Kynodontas (Dogtooth) | Genre: Drama | Director: Yorgos Lanthimos | Release date(s): 18 May 2009 (Cannes), 11 November 2009 (Greece) | Running time: 97 minutes | Country: Greece | Language: Greek | Starring: Christos Stergioglou, Michelle Valley, Aggeliki Papoulia, Mary Tsoni, Christos Passalis | IMDb, Rotten Tomatoes

















Translate

Waiting Lists

Sur mes lèvres.jpg Dark, brown-tinted and horror-themed image of a man in an asbestos-removal suit (to the right side of the poster), with an image of a chair (in the middle of the image) and an image of a large castle-like building at the top of the image. The text "Session 9" is emboldened in white text in the middle of the image, and near the bottom of the image is written, "Fear is a place." Lisbeth Salander with Mikael Blomkvist The Girl Who Played with Fire.jpg Page turner.jpg Le trou becker poster3.jpg Nightwatch-1994-poster.jpg Headhunter poster.jpg On the Job Philippine theatrical poster.jpg The Song of Sparrows, 2008 film.jpg The-vanishing-1988-poster.jpg Three Monkeys VideoCover.png