July 13, 2015

Metro Manila (2013)


Metro Manila (2013)






Oscar Ramirez (Jake Macapagal) adalah petani miskin yang membawa keluarganya ke kota Manila demi kehidupan yang lebih baik. Namun, harapan tak selamanya sesuai keinginan. Baru saja tiba di kota, mereka malah tertipu sehingga mereka terpaksa tinggal di sebuah lingkungan kumuh. Akhirnya demi bertahan hidup, Oscar pun melamar pekerjaan di perusahaan truk lapis baja sedangkan istrinya Mai (Althea Vega) menjadi hostess disebuah klub. Akankah harapan untuk kehidupan yang lebih baik akan didapatkan oleh Oscar dan keluarganya? 
Metro Manila sebenarnya bukanlah hasil karya sutradara Filipina melainkan disutradarai oleh sutradara asal Brighton, Sean Ellis yang terkenal lewat film Cashback (2004). Namun begitu, cita rasa ala Filipino memang kental terasa di film ini mulai dari para pemainnya, bahasanya hingga kultur budayanya. Bahkan jika tidak mencari info tentang film ini, malah kita mungkin menyangka film ini adalah film buatan Filipino asli. Sepertinya fenomena sutradara asing (baca: west) untuk membuat dan menyutradarai film di negara lain seperti Asia sedang marak. Seperti Gareth Evans dalam The Raid. Begitu juga Sean Ellis yang membidik Filipina dengan Metro Manila-nya. 

Metro Manila menampilkan bagaimana Filipina sebenarnya dimana kemelaratan masih melanda negara ini, bahkan menjadi masalah yang serius terutama di ibukota Manila. Tak jauh beda dengan negara kita sendiri tentunya. Film ini dengan asiknya mengajak kita ‘menikmati’ carut marut Manila dan menjerumuskan kita ke dalam dunia yang kacau balau’. Lihatlah bagaimana hal tersebut memaksa sebuah keluarga miskin dari desa seperti Oscar untuk bermigrasi ke kota demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Mereka merasa bahwa kota besar seperti Manila akan memberikan apa yang mereka inginkan. Namun kenyataan itu pahit, dude! Baru saja tiba di kota, mereka sudah kena tipu. Dan untuk bertahan hidup, tentu saja segala cara dilakukan. Seperti Mai yang akhirnya harus menjadi hostess di sebuah bar. Sebenarnya bisa saja dia melamar pekerjaan lain seperti menjadi waitress misalnya, namun dengan tingkat pendidikan dan pemahaman yang rendah, menjadi hostess memang lebih menggiurkan pendapatannya dan mudah pekerjaannya. Ya, lagi-lagi kemiskinan menjadi hal yang membuat siapa saja rela berbuat apa saja demi sesuap nasi. Seperti ungkapan Ong (John Arcilla), rekan Oscar: “This is the Wild West!”. Yeah, life is hard, cruel and suck!. However, we still have to survive, right?. Itulah yang ingin digambarkan oleh film ini; a story of struggle. And it's horror! Ya, horor dalam tanda kutip, terutama ketika kita disajikan gambaran tentang kehidupan orang-orang yang miskin dan kekurangan dengan perpaduan indah korupsi dan kekerasan yang kerap hadir. Ya, Metro Manila menyajikan semuanya untuk anda; kombinasi lengkap dari drama keluarga, sosial, dan crime thriller dengan menyisipkan sedikit action yang sayang untuk dilewatkan.







Title: Metro Manila | Genre: Crime, Drama | Director: Sean Ellis | Music: Robin Foster | Release date(s): January 20, 2013 (Sundance), September 20, 2013 (United Kingdom), October 9, 2013 (Philippines) | Running time: 114 minutes | Country: United Kingdom,  Philippines | Language: Filipino | Cast: Jake Macapagal, Althea Vega, John Arcilla | IMDb | Rotten Tomatoes













Translate

Waiting Lists

Sur mes lèvres.jpg Dark, brown-tinted and horror-themed image of a man in an asbestos-removal suit (to the right side of the poster), with an image of a chair (in the middle of the image) and an image of a large castle-like building at the top of the image. The text "Session 9" is emboldened in white text in the middle of the image, and near the bottom of the image is written, "Fear is a place." Lisbeth Salander with Mikael Blomkvist The Girl Who Played with Fire.jpg Page turner.jpg Le trou becker poster3.jpg Nightwatch-1994-poster.jpg Headhunter poster.jpg On the Job Philippine theatrical poster.jpg The Song of Sparrows, 2008 film.jpg The-vanishing-1988-poster.jpg Three Monkeys VideoCover.png